Selasa, 22 Juli 2014

Pemerintah Aceh harus menjelaskan status TRA pada masyarakat.

PIDIE- Gubernur Aceh,dr H Zaini Abdullah, didampingi Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Drs Ghazali Mohd Syam, Kadis Syariat Islam Aceh Prof, Syafrizal Abbas, berkunjung ke Laweung, Muara Tiga, Pidie, pada Minggu (20/7/2014) siang, dua hari pasca insiden bentrokan dan kerusuhan warga Blang Raya, Laweung dengan aktivis Tim Relawan Aceh (TRA) yang menyebabkan 14 orang terluka parah, tiga mobil dan lima sepeda motor dibakar warga.

Kedatangan Gubernur untuk memantau langsung kondisi terkini di kawasan bergolak itu. Ia beserta rombongan disambut Wakil Bupati Pidie M.Iriawan beserta jajaran Muspida, turut hadir pula Ketua MPU Kab. Pidie dan Sekcam Muara Tiga, Saifullah Arbi.
Wakil Bupati Pidie M.Iriawan mengucapkan terima kasih kepada Gubernur yang telah menunjukan rasa simpatinya yang mendalam.
Dikatakan Iriawan, insiden itu secara psikologis berdampak di tengah-tengah masyarakat.

“Dan Pemkab Pidie sudah membentuk tim terpadu, berupaya untuk memberikan rasa nyaman dan mencari solusi untuk penyelesaian kasus ini,” ujar Wabup Iriawan, dalam sambutannya, saat pertemuan tatap muka dengan tokoh masyarakat setempat usai meninjau sebuah rumah warga yang terbakar dalam insiden berdarah itu.

Ditambahkan, tim terpadu nantinya akan berkordinasi dengan Pemerintah Aceh untuk memberikan penjelasan secara utuh dan klarifikasi kepada masyarakat terkait motif dan kejelasan status TRA.

Gubernur Zaini Abdullah menyesalkan terjadinya insiden yang sangat meresahkan masyarakat danmenodai kesucian bulan Ramadhan itu.

Harapnya, semua pihak bisa mengambil hikmah atas kejadian yang tidak diinginkan itu.

“Jangan sampai kejadian seperti itu terulang lagi di bumi Serambi Mekkah ini,”tegasnya.

Gubernur juga mengimbau para pihak tidak melakukan aksi balas dendam karena tindakan itu justru akan melahirkan persoalan baru.

“Tugas kita semua mulai hari ini adalah menjaga ukhuwah islamiah dan menahan nafsu amarah. Saya minta masyarakat jangan mudah terprovokasi. Pengalaman masa konflik dulu dan musibah Tsunami sudah cukup bagikita sebagai pelajaran yang paling berharga,” kata Gubernur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar